30 Maret 2011

Embung Kolam Penampungan Air, Lokasi Pengembangan Budi Daya Ikan

PENDAHULUAN
Salah satu cara untuk menanggulangi kekurangan air di lahan sawah tadah hujan adalah dengan membangun kolam penampung air atau embung.
Embung adalah kolam penampung kelebihan air hujan pada musim hujan dan digunakan pada saat musim kemarau.


TUJUAN PEMBUATAN EMBUNG
1. Menyediakan air untuk pengairan tanaman di musim kemarau.
2. Meningkatkan produktivitas lahan, masa pola tanam dan pendapatan petani di lahan tadah hujan.
3. Mengaktifkan tenaga kerja petani pada musim kemarau sehingga mengurangi urbanisasi dari desa ke kota.
4. Mencegah/mengurangi luapan air di musim hujan dan menekan resiko banjir.
5. Mempebesar persiapan air ke dalam tanah.

PERSYARATAN LOKASI
Beberapa syarat yang harus diperhatikan sebelum melaksanakan pembuatan embung yaitu:
Tekstur Tanah
1. Agar fungsinya sebagai penampung air dapat terpenuhi, embung sebaiknya dibuat pada lahan dengan tanah liat berlempung.
2. Pada tanah berpasir yang porous (mudah meresap air) tidak dianjurkan pembuatan embung karena air cepat hilang. Kalau terpaksa, dianjurkan memakai alas plastik atau ditembok sekeliling embung.

Kemiringan Lahan
1. Embung sebaiknya dibuat pada area pertanaman yang bergelombang dengan kemiringan antara 8 - 30 %. Agar limpahan air permukaan dapat dengan mudah mengalir ke dalam embung dan air embung mudah disalurkan ke petak petak tanaman, maka harus ada perbedaan ketinggian antara embung dan petak tanaman.
2. Pada lahan yang datar akan sulit untuk mengisi air limpahan kedalam embung.
3. Pada, lahan yang terlalu miring (> 30%) embung akan cepat penuh dengan endapan tanah karena, erosi.

Lokasi
1. Penempatan embung sebaiknya, dekat dengan saluran air yang ada di sekitarnya, supaya, pada saat hujan air di permukaan tanah mudah di alirkan ke dalam embung.
2. Lebih baik lagi kalau di buat di dekat areal tanaman yang akan diairi.
3. Lokasinya memiliki daerah tangkapan hujan.
Ukuran Embung
Embung bisa dibangun secara individu atau berkelompok tergantung keperluan dan luas areal tanaman yang akan diairi. Untuk keperluan individu dengan luas, tanaman (palawija) 0,5 hektar, misalnya, embung yang diperlukan adalah panjang 10m, lebar 5m dan kedalaman 2,5m 3m.

Jenis Tanaman Dan Cara Pengairan
Umumnya, embung digunakan untuk mengairi padi musim kemarau palawija seperti jagung, kacang tanah, kedelai, kacang hijau kuaci dan sayuran.
Mengingat air dari embung sangat terbatas, maka, pemakaianya, harus seefisien mungkin. Sebaiknya, teknik pengairan dilakukan dengan cara, irigasi tetesan terutama untuk palawija dan irigasi pada sela sela larikan.
Apabila air embung akan digunakan untuk mengairi padi dianjurkan untuk mengairi hanya, pada saat saat tertentu, seperti pada stadia primordia, pembungaan dan pengisian bulir padi. Sedangkan setiap kali mengairi tanah, cukup sampai pada, kondisi jenuh air.

Pembuatan Bentuk Embung
Bentuk embung sebaikmya dibuat bujur sangkar atau mendekati bujur sangkar, hal tersebut dimaksudkan agar diperoleh Wiling yang paling pendek, sehingga, resapan air melalui tanggul lebih sedikit.

Penggalian Tanah
Setelah diketahui letak, ukuran dan bentuk embung yang di inginkan tahapan selanjutnya, adalah penggalian tanah yang dapat dikeluarkan secara, gotong royong. Cara penggaliannya adalah sebagai berikut :
1. Untuk memudahkan pemindahan tanah, maka, tanah digali mulai dari batas pinggir dari permukaan tanah.
2. Untuk menghindari masuknya kotoran ke dalam embung terbawa, air limpasan, maka, keliling tanggul dibuat lebih tinggi dari permukaan tanah.
3. Saluran pemasukan air limpasan dan pembuangan dibuat sedemikian rupa, sehingga air embung tidak penuh/meluap. Jarak saluran pembuangan dari permukaan tanggul berkisar 25 50 cm.
Pelapisan Tanah Liat
1. Supaya tanggul tidak mudah bobol , sebaiknya dilakukan pemadatan secara bertahap dengan cara : tanah liat (lempung ) dibasahi dan diolah sampai berbentuk pasta, lalu ditempel pada dinding embung setebal 25 cm, mulai dari dasar kemudian secara berangsur naik ke dinding embung. Sambungan tanah yang berbentuk pasta tersebut di buat menyatu sehingga air embung tidak mudah meresap ke tanah.
2. Untuk menekan kelongsoran, pelapis dinding embung dipapas sampai mendekati kemiringan 70 80 derajat atau dibuat undakan.
3. Pada tanah berpasir resapan air ke bawah (per lokasi) maupun melalui tanggul agak cepat. Oleh karena itu dinding embung perlu di lapisi, bisa dari plastik, tembok atau campuran kapur dengan tanah liat.
4. Campuran kapur tembok dan tanah liat untuk memperkeras dinding embung dibuat dengan perbandingan 1:1 dengan cara kapur dibasahi dan dicampur dengan tanah liat sampai berbentuk pasta. Pasta tersebut ditempelkan pada dinding dan dasar embung hingga mencapai ketebalan 25 cm.

Usaha Ternak Sapi

PENDAHULIUAN
Ternak sapi potong sudah merupakan komoditi yang sudah sangat adoptik oleh masyarakat dan sangat bermanfaat, Yang mempunyai nilai bukan hanya daging, susu, tulang, tanduk, bahkan tinjanya, pun mempunyai nilal ekonomis, bisa menambah pendapatan.

Makanannya pun murah dan cukup tersedia asal mempunyai lahan, hanya terdiri dari hijauan seperti rumput rumputan, semak dan sebagian daun pepohonan. Disamping itu bisa sekaligus bisa memanfaatkan limbah hasil pertanian seperti : dedak, ampas tapioka Yang kering, jerami dan lain sebagainya.
Untuk penggemukkan sapi, hasilnya cukup memberikan nilai ekonomis sebagai contoh sapi Peranakan Ongole (PO) lokal bisa mencapai kenaikan berat badan 0,7 s/d 1,14 kg per hari atau rata rata 0,81 kg per hari (hasil. penelitian stasion penelitian ternak Grati Jatim).

Untuk sapi Peranakan Frisien Holstein (PFH) kenaikan berat badan perhari 1,04 kg (hasil uji coba di BPT HMT tahun 1994).
Sedangkan hasil persilangan sapi potong luar Negeri atau hasil anak kawin suntik rata rata 1, 1 s/ d 1,6 kg per hari.
Pupuk kandang sebagai limbah kotoran sapi punya nilai ekonomis. Selain dijual juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesuburan tanah, terutama dalam rehabilitas lahan kritis, atau tanaman lainnya seperti palawija maupun kebun rumput sendiri.
Masalah yang selalu menjadi kendala dalam pengembangan budi daya ternak sapi sampai saat ini adalah terbatasnya modal. Sedangkan teknik dan sarana sudah bisa diatasi oleh Instansi terkait yang organisasinya dibina melalui koperasi.


JENIS JENIS SAPI POTONG
Sapi asli Indonesia umumnya untuk sapi kerja dan potong, sapi yang banyak terdapat di Indonesia beberapa jenis antara lain
1. Sapi Bali ;
Sebagian besar terdapat di Bali. Lombok (NTB), NTT, Sulawesi Selatan dan sebagian Jawa Timur. Saat ini sudah tersebar di daerah daerah Transmigrasi melalui Proyek IFAD seperti . Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Lampung di Sumatera. Propinsi propinsi seluruh Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan bahkan Irian Jaya dan Timur Timur.
Keistimewaan antara lain, kesuburan tinggi, dan tahan di daerah kering dimana rumputnya tidak begitu baik sayangnya badan kecil dan pertumbuhannya juga lambat.
2. Sapi Madura ;
Terutama di Pulau Madura dan sebagian Jawa Timur saat ini juga telah disebarkan di beberapa daerah Transmigrasi, warna merah Peformans dan besar tubuh hampir sama. dengan sapi sapi lokal seperti sapi Aceh atau Pesisir. Kesuburan juga tinggi dan bisa. beradaptasi dengan baik di daerah¬-daerah kurang subur. Hanya saja badan /postur tubuh kecil.
3. Sapi Peranakan Ongole / PO. ;
Tersebar di Pulau Jawa dan Sum Barat serta Sum Utara. Berasal dari persilangan Zebu (Ongole) dengan sapi sapi lokal. Yang asli Ongole ada di Sumba yang dikenal Sumba Ongole.

Badan besar tetapi kesuburan agak rendah, angka kelahiran sekitar 15-17 bln/ekor. Lambat dewasa berat badan mencapai 300 s/d 450 kg per ekor yang betina dan 500 s/d 700 per ekor pada yang jantan.
Selain ketiga jenis sapi tersebut saat ini yaitu mulai tahun tujuh puluhan sudah dimasukkan sapi potong unggul asal Eropa /Sub. Tropis seperti : Charolcais, Simmental, Limousin, Hereford, Angus, Brahman dan persilangannya. Sapi ini di Introdosir melalui kawin suntik, sapi sapi ini sangat ekonomis apabila dipelihara secara intensif. Badan besar dimana yang jantan bisa mencapai 1 ton lebih sedangkan yang betina beratnya 550 s/d 750 kg/ekor. Cepat dewasa pertumbuhannya per hari seperti dapat di lihat tabel berikut ;
Pertambahan Berat/Hari dari berbagai Jenis Sapi : 0
No Jenis Sapi Rata-rata Pertambahan
Berat B n/hari Pertambahan Berat
Maximum hari
1 Charolais 1,30 Kg/hari 1165 Kg/hari
2. Simmental 1,30 Kg/hari 1,60 Kg/hari
3. Limounsin 1,20 Kg/hari 1,55 Kg/hari
4. Hereford 1,04 Kg/hari 1,50 Kg/hari
5 Angus 0,95 Kg/hari 1,27 Kg/hari
6. Brahman 0,91 Kg/hari 1,35 Kg/hari
7. P. Ongole 0,81 Kg/hari 1,15 Kg/hari

Sumber data: Team Tekhnis PUPT DITJEN Peternakan
Penggemukan Sapi/Kreman:

Dari uraian diatas nampak bahwa penggemukan sapi/kereman merupakan usaha yang cukup ekonomis, selain bisa memanfaatkan tanah kosong atau kurang subur sekaligus dapat menyerap tenaga kerja keluarga yang menganggur / meningkatkan produktifitas.
Sapi yang sudah digemukkan biasanya laku dijual per kg kira kira ½ dari harga 1 kg daging. Berat satu ekor sapi biasanya disebut berat hidup/berat badan. yang lazim disebut berat badan. Harga. per kg berat badan sapi yang siap potong dengan kwalitas selesai di kerem. (Gemuk) biasanya 1 ½ harga daging per kg bahkan bisa lebih.

Kalau. seekor sapi diperlukkan 0 ,81 kg/hari dan lama pengemukan 6 bulan maka hasilnya dapat dikalkulasikan sebagai berikut:
6 x 30 x 0,8 x Rp. 10.000,- = ± Rp. 729.00,- -per ekor
2
Hal ini hanya untuk PO yang baik Sedangkan untuk sapi persilangan atas hasilnya Al kenaikan berat badan perhari sekitar 1 kg, sehingga hasiInya menjadi:
6 x 30 x 1 x Rp. 10.000, = ± Rp. 900.000, per ekor
2
Kalkulasi ini dapat sebagai patokan apabila disertai pemberian makan yang cukup dan umur yang sesuai.

Umur Awal Penggemukan:
Lamanya penggemukan ditentukan umur bakalan yang digemukkan misalnya
Umur ± 1 Tahun lama penggemukan yang ekonomis selama. minimal 1 tahun, Umur bakalan 1 'A 2 tahun lama pengemukan 6 10 bulan. Umur lebih dali 2 ½ tahun lama penggemukan 4 6 bulan.
Harga Bakalan Saat Ini sebagai berikut :
Sapi PO : Umur ± 1 tahun ± Rp. 2.000.000,
Umur ± 1 ½ 2 tahun ± Rp. 3.000.000,
Umur ± 2 ½ tahun keatas ± Rp. 3.500.000, 4.000.000,
Kondisi sapi bakalan harus sehat tetapi tidak gemuk.

Pemberian Makanan
Agar pertumbuhan yang dicapai maksimal selama. diberi rumput yang cukup dan kwalitas baik harus diberi makanan penguat (Konsentrat). Sebagai patokan untuk hijauan diperlukan. rumput sebagai berikut untuk :
Kebutuhan standar makanan hijauan minimal 10 % dari berat badan ternak sapi. Kalau Berat Ternak 300 Kg maka kebutuhan hijauan minimal 30 Kg per hari.

Untuk Makanan penguat konsentrasi diberikan sbb :
Standar kebutuhan Makanan penguat/konsentrat adalah 1% dari Berat Badan ternak sapi.
Konsentrat bisa terdiri dari
- Dedak halus
- Ubi kayu
- Tepung ubi/ampasnya
- Bungkil
- Jagung giling
Dan dicampur garam 29 % dari berat konsentrat. Uutuk mencapai kenaikan berat badan yang tinggi konsentrat, yang diberikan harus dengan kadar protein 15 16%.
Pemberian rumput setelah pemberian konsentrat pagi, agar konsentrat bisa dihabiskan. Selanjutnya pemberian rumput minimal 4 kali per hari yaitu
Pagi sehabis pemberian konsentrat dan jam 11.00 pagi.
Jam 12.30 13.00 diberi air minum, setelah itu jam 14.00 diberi lagi rumput dan yang terakhir jam 17.00 akan lebih baik kalau malam juga diberi hijauan (rumput) masing masing 11/4 x jumlah rumput per hari ¼ bagian rumput yang disediakan. Akan lebih baik kalau pemberian rumput sampai 5 atau 6 per hari.

PERHITUNGAN ANALISA USAHA

Untuk 5 ekor sapi, rumput ditanam sendiri :
Untuk 5 ekor dibutuhkan 5 x 50 kg 250 kg rumput per hari, setahun = 365 x 5 x 150 kg = 91.250 kg atau ± 91 ton.

Produksi rumput raja 1 ha/ tahun sdd :
1.70 ton/ha/thn hasil penelitian Balai Penelitian Ternak Bogor. Dengan pemupukan urea 900 kg + kcI 150 kg + Tsp 150 kg + pupuk kandang 30 ton/thn/ha.

840 ton/ha/thn hasil uji coba BPT HMT Padang Mengatas dengan pupuk kandang 30 ton/ thn.
Hasil masyarakat sekitar Padang Mengatas saat ini ± 600 ton/thn/ha hanya pupuk kandang dan Urea seadanya.
Untuk 5 ekor sapi berat badan 400 500 kg dibutuhkan 91 ton/thn.
Equivalen dengan 91 x 1 ha = 0, 15 ha lahan.
600
Untuk 5 ekor hanya dibutuhkan lahan 0,2 ha - ¼ Ha.

Konsentrat :
Paling tinggi 3 kg/hr/ekor yang terdiri dari dedak 2 ½ kg + Bungkil ½ kg dengan nilai saat ini :
(2 ½ x Rp. 120) + ½ x Rp. 350) = Rp. 475, per ekor, per kg = Rp. 475, : 3 = Rp. 158, paling tinggi Rp. 160 dan akan disediakan KUD bekerjasama dengan kelompok.

Tenaga Kerja :
Tenaga. kerja adalah tenaga kerja keluarga yang dimanfaatkan secara bersama¬sama Bapak bapak, ibuk dan anak anak.


ANALISA HASIL USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG
UNTUK 1 EKOR

1. Kredit (Modal) yang dibutuhkan
1. Seleksi/evaluasi lapangan Rp. 10.000,¬-
2. Biaya Transportasi dan Akomodasi Rp. 45.000,
3. Pembuatan Kebun Rumput + Bibit Rumput Rp. 205.000,¬-
4. Pembangunan Kandang Rp. 400.000,¬-
5. Pembelian Sapi (1 x 300 x Rp. 25.000, ) Rp. 7.500.000,-¬
6. Pengadaan Konsentrat x (1 x 180 x 3 Kg x Rp. 800) Rp. 432.000,¬-
7. Dana Kesehatan Ternak Rp. 50.000,¬-
8. Dana Pembinaan Rp. 58.000,-
Jumlah Kredit (Modal) yang diperlukan Rp. 8.700.000,-

KEBUTUHAN DANA UNTUK MODAL KERJA
(6 BULAN)

No Jenis Modal Kerja Satuan Jumlah (Rp)
1 Ekor
1 Sapi Bakalan Ekor 7.500.000,-
2 Makanan Konsentrat Ekor 30.000,-
3 Makanan Konsentrat Ekor/ Kg 432.000,-
4 Kesehatan ternak Ekor 50.000,-
5 Dana pembinaan Unit 58.000,-
6 Tenaga kerja Orang 900.000,-
JUMLAH 8.970.000,-


KEBUTUHAN UNTUK DANA INVESTASI


No Jenis Modal Kerja Satuan Jumlah (Rp)
1 Ekor
1 Kandang Unit 400.000,-
2 Pembuatan kebun rumput Ha 205.000,-
3 Peralatan kandang Unit 100.000,-
4 Sumber air Unit 50.000,-
5 Seleksi/ Evaluasi Lapangan Ekor 10.000,-
JUMLAH 765.000,-

Budi Daya Karet

Agar bisa diperoleh karet yang bermutu tinggi, maka faktor budidaya harus diperhatikan dengan baik. Sistem budidaya yang baik juga akan menghasilkan hasil panen yang tebih tinggi. Dengan dihasilakannya karet bermutu tinggi maka harga yang diperoleh juga akan tinggi. Beberapa faktor budidaya yang harus diperhatikan diantaranya sebagai berikut.

PEMILIHAN LOKASI
Karet akan baik pertumbuhannya jika ditanam di daerah yang memiliki ketinggian antara 0 400 m diatas permukaan laut, dengan kemiringan maksinium 45o j1ka ditanam di daerah yang memiliki ketingglan diatas 400 m dari permukaan laut, maka pertumbuhannya menjadi lambat. Apalagi jika tumbuh di ketinggian 600 m dari permukaan llaut dan tanahnya mulai kritis, hasil yang diperoleh sangat rendah dan mudah terjangkit penyakit meskipun dirawat dengan baik. Walaupun tanaman ini ditanam pada ketinggian antara 0-400 m dari permukaan laut kalau tanahnya bekas persawahan atau selalu tergenang air, maka pertumbuhannya tetap kurang memuaskan.
Dewasa ini pengembangan areal perkebunan karet, baik rakyat maupun besar, ditujukan pada jenis tanah podsolik merah kunting. Jenis tanah terutama dijumpal di 4 pulau terbesar di Indonesia, yaitu Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya. Tanah ini memiliki sifat asam, berpasir, mudah terjadi pencucian, liat, dan berombak. Selain itu, tanah podsolk merah kuming, memiliki daya menyimpanan air yang sangat rendah sehingga tidak mudah tergenang. Ditinjau dari kesuburannya, jenis tanah ini tergolong sangat rendah hingga rendah. Rendahnya tingkat kesuburan ini disebabkan karena tanah ini tergolong asam sehingga terjadi fiksasi hara hosfor ( P) oleh unsur aluminiurn (AL) dan besi (Fe).
Dianjurkan jangan menanam karet didaerah bekas hutan. Tanah bekas kebun karet dan bekas di turnbuhi alang alang akan leb1h baik, asalkan penjalaran akar tidak terhalang. Oleh karena itu, bila diperoleh cadas atau batu saat penanaman, sebaiknya lapisan itu disingkirkan atau di hancurkan.
Perkebunan karet sebaikanya terdapat pada satu area, jangan sampai. terpencar. Penyatuan areal ini dimaksudkan agar tanaman mudah di kontrol.
Tanama karet menghendaki daerah dengan curah hujan antara. 1.5004.000 mm per tahun dan merata sepangjang tahun, yang terbaik antara 2.5004.000 mm dengan 100 150 hari hujan.

PENGOLAHAN TANAH DAN PERESAPAN TANAM
Dalam penanaman karet dikenal dua istilah : replanting dan newplanting. Replanting merupakan penanaman ulang tanaman karet setelah tanaman yang lama dianggap tidak ekonomis lagi. Sedangkan Newplanting merupakan penanaman bukaan baru yang sebelumnya tidak ditanami karet.
Pengolahan tanah dan persiapan tanam kedua caranya tidak jauh berbeda, yang berbeda, hanya penebangan pohon lama dan pohon pohon besar atau alang alang. Persiapan tanam sebenamya merupakan perencanaan sebelum penanaman. Persiapan yang teliti akan mengurangi biaya dan pekerjaan.
Pengolahan tanah dimulai dari pembabatan pohon pohon yang tumbuh. Pembabatan dilakukan dengan cara manual untuk kebun yang tidak luas dan cara mekanik yang sangat luas. Untuk kebun yang luas penggunaan mesin pembabat pohon dan traktor lebih ekonomis dibanding tenaga manusia yang banyak. Setelah itu, pohon pohon tersebut dikenakan lalu dibakar atau dibuat kayu bakar. Jika diadakan replanting, pohon karet yang ditebang digunakan untuk kayu bakar dirumah pengasapan dan tidak menutup kemungkainan untuk penggunaan lain.
Setelah pohon dan alang alang dibabat dan dibakar, tanah dibongkar dengan cangkul atau traktor hingga sisa-sisa akar terangkat. Bersihkan sisa sisa akar, rizoma alang alang, ranting dan batuan yang besar karena dapat menghalangi pertumbuhan tanaman karet. Alang alang bisa dibasmi dengan herbisida. Pemberian herbisida dilakukan 4 5 kali hingga alang alang benar-benar mati. Setiap kali diberikan herbisida yang dipakai sebanyak 2.000 liter per ha. Untuk membasmi sisa penyakit sisa akar dapat digunakan fungisida. Kayu kayu pohon yang tidak bisa dibakar atau digunakan sebaiknya disemprot dengan natrium arserift. Pemberian bahan Kimia ini dilakukan dengan cara diletakka pada kayu yang telah dikelupas kulitnya. Selesai dibersihkan, tanah dibiarkan hingga alang alang benar-benar tidak tumbuh lagi.
Biasanya tanah kebun tidak semuanya datar, ada yang berbukit bukit. Tanah yang memiliki kemiringan di atas 10o hendaknya di buat teras. Lebar teras mininial 1,5 m. jarak antara teras yang satu dengan yang lain 7 m untuk jarak tanam (7x3) m. agar jaraknya merata, hendaknya digunakan waterpas. Pada kemiringan yang sama dibuat satu teras. Jika teras semakin melebar sebaiknya dibuat teras anakan dengan jarak tidak lebih dari setengah lebar teras.
Pembuatan teras dilakukan dengan cara menggali tanah yang landai kedalam. Tanah galian ini diuruk dibagian bawahnya hingga terbentuk teras. Pembuatan teras dimaksudkan agar tanah tidak mudah tererosi.
Pada tanah yang landai biasanya hanya dibuatkan rorak. Rorak ini berguna sebagai pencegah erosi dan sebagai saluran air. Perlu diperhatikan rorak ataiu saluran air ini jangan sampai memiliki kemiringan allran yang tajam karena akan menyebabkan tanah mengalami erost atau longsor tanah. Jenis saturan ini. lamnya. adalah saluran penguras dan saluran pinggiran jalan. Saluran pingiran jalan dibuat sesuai dengan bentuk kerniningan j atan. Sebaiknya saluran disemen untuk mengurangi tedadinya erosi.
Kebun karet memerlukan jalan untuk lancarnya pengawasan dan pekerjaan. Pada tanaman replatin, jalan yang lama masih bisa dipakai, tetapi harus diperbaiki. Jenis jalan yang dibuat areal kebun karet adalah jalan utama, jalan produksi, jalan antar blok, jalan control, dan jalan pengangkutan lateks.
Pembuatan jalan direncanakan dan pembuatan tesas kontur, tetapi tidak diwaterpas. Pembuatan jalan harus direncanakan sebaik baiknya dengan menyesuaikan kemudahan angkutan lateks dari kebun ketempat pengolahan. Pembuatan jalan tidak boleh langsung menaik jika tanahnya berbukit bukit. Menaiknya jalan tidak boleh sama untuk jarak yang menaik panjang. Oleh karena itu, sebaiknya jalan diatur sedemikian rupa agar tidak menaik, misalnya menaik terus 1 m setiap 50 meter. Jadi untuk panjang jalan 1 km akan menaik hingga 20 m jalan seperti ini tidak baik karena akan menyebabkan kecelakaan yang fatal. Tinggti penaikan jalan harus beragam sesuai lekuk tanahnya. Pada pembuatan jalan tanah ukuran tidak boleh dipakai. kemiringan jalan harus landai kedalam.


MANFAAT KARET
a. Manfaat Karet Alam
Karet alam banyak digunakan dalam industri industri barang. Umumnya alat alat yang dibuat dari karet alam sangat berguna bagi kehidupan sehari hari maupun dalam usaha industri seperti mesin mesin penggerak.
Barang yang dapat dibuat dari karet alam antara lain aneka ban kendaraan (dari sepeda, motor, mobil ,traktor, hingga pesawat terbang), sepatu karet, sabuk penggerak mesin besar dan mesin kecil, pipa karet, kabel, isolator, dan baha bahan pembungkus logam.
Bahan baku karet banyak digunakan untuk membuat perlengkapan seperti sekat atau tahanan alat alat penghubung dan penahan getaran, misalnya shock absorbers. Karet bisa juga dipakai untuk tahanan dudukan mesin. Pemakaian lapisan karet pada pintu, kaca pintu, kaca mobil, dan pada alat alat lain membuat pintu terpasang kuat dan tahan getaran serta tidak tembus air. Dalam pembuatan jembatan sebagai penahan getaran juga di gunakan karet.
Baha karet yang diperkuat dengan benang benang sehingga cukup kuat, elastis, dan tidak menimbulkan suara yang berisik dapat dipakai sebagai tali kipas mesin. Sambungan pipa minyak, pipa air, pipa udara, dan macam macam, oil seals banyak juga menggunakan bahan baku karet, walaupun kini ada yang menggunakan bahan plastik.
Bangunan bangunan besar semakin banyak menggunakan bahan karet. Bagian¬-bagian ruang atau peralatan peralatan yang terdapat didalamnya banyak yang dibuat dari bahan ini. Alas lantai dari karet dapat dibentuk dengan bermacam¬-macam warna dan desain yang menarik.
Tambang tambang besar yang mengolah bijih besi dan batu bara menggunakan belt yang sangat panjang untuk pengangkutan. Belt ini pun terbuat dari karet. Pabrik pabrik juga menggunkan berbagai macam belt untuk power transmission belt, pengangkutan hasil, keperluan lain.
Alat alat rumah tangga dan kantor seperti kursi, lem perekat barang, slang air, kasur busa, serta peralatan tulis menulis seperti karet penghapus menggunakan jasa karet sebagai bahan pembuat. Beberapa alat olah raga seperti bermacam¬-macam bola maupun peralatan permainan juga menggunakan bahan karet.
Peralatan dan kendaraan perangpun banyak yang bagian bagiannya dibuat dari karet, misalnya pesawat tempur, tank. Panser berlapis baja, truk truk besar dan jeep. Dengan demikian, secara tidak langsung karet berjasa besar dalam keamanan dan pertahanan suatu Negara. Tak heran bila banyak pemeriniah Negara yang menimbun karet alam (strategic stock pile) seperti terjadi dibeberapa Negara maju.
Sebagai pencegah lecet atau rusaknva kulit dan kuku ternak karena lantai semen yang keras maka alas lantai dibuat dari karet dan sekarang banyak digunakan dipeternakan besar. Alas lantai dari karet ini mudah dibersihkan dan cukup menyehatkan ternak seperti sapi atau kerbau.

b. Manfaat karet sintetis


Karena memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh karet alam, maka dalam pembuatan beberapa jenis barang banyak digunakan bahan baku karet sintetis.
Jenis NBR (nytrile butadlene rubber) yang memiliki ketahanan tinggi terhadap minyak bisa digunakan dalam pembuatan pipa karet untuk bensin dan minyak, membran, seal, gasket, serta barang lain yang banyak dipakai untuk peralatan kendaraan bermotor atau industri gas.
Jenis CR (Chloroprene Rubber) yang tahan terhadap nyala api banyak digunakan dalam pembuatan pipa karet, pembungkus, kabel, seal, gasket, dan sabuk pengangkut. Perekat kadang kadang dibuat dengan menggunakan jenis CR tertentu.
Sifat kedap terhadap gas yang dimiliki oleh jenis IIR dapat dimanfaatkan untuk pembuatan ban kendaraan bermotor, juga pembalut kawat 1istrik, serta pelapis bagian dalam tangki penyimpan lemak atau minyak. Jenis IIR juga dapat di manfaatkan untuk pembuatan kabel listrik.
Sebenarnya manfaat karet bagi kehidupan manusia jauh lebih banyak dari pada yang telah diuraikan diatas. Karet memiliki pengaruh besar terhadap bidang transportasi, komunikast, industri, pendidikan, kesehatan, hiburan, dan banyak bidang kehidupan manusia. Manfaat secara tak langsungpun banyak yang dapat diperoleh dari barang yang di buat dari bahan karet.

PENANAMAN
1. Sistim penanaman karet
Penaman karet harus direncanakan sebaik baiknya. Untuk mendapatkan hasil yang baik diperlukan sistem penanaman yang sesuai. Ada dua sistem penanaman karet, yaitu sistem monokultur dan sistem tumpang sari.
a. Sistem tumpang sari
Penanaman dengan sistem ini tumpang sari harus direncanakan dari semula. Jarak tanaman harus sesuai, kalau tidak akan menyebabkan tanaman terlalu rapat. Akibatnya, akan terjadi persaingan penyerapan unsur hara.
Dalam penanaman terdapat beberapa istilah jarak tanam, yaitu jarak segitiga, bujur sangkar, pagar, jalanan, dan tidak teratur. Jarak pagar dan jalanan disiapkan untuk sistim penanaman tumpang sari.
Dengan jarak jalanan akan diperoleh tanaman yang pertumbuhan dan produksinya baik. Hal ini disebabkan karena penyinaran matahari terjadi dengan sempurna. Pada sistem ini juga ditanam tanaman pelindung, misalnya lamtoro.
Sistem penanaman dengan sistem tumpang sari dan monokultur. Juga sistem penanamannya tumpang sari, maka jarak tanam di dalam barisan tanaman dibuat rapat dan jarak tanam antar barisan dibuat renggang, yang terpenting adalah penyinaran matahari bisa terjadi dengan semparna.
Berikut ini beberapa contoh sistem penanaman tumpang sari dengan jarak jalanan dan pagar.



Jalanan (karet + kopi + lamtoro)

* * x * x
* * * * *
* 0 * * 0 * *
* * * * *
x * x * x
* * * * *
* 0 * * 0 * *
* * * * *
x * x * x

Keterangan:
Jarak tanam karet (8 x 4)m x = Karet
Jarak tanam kopi (2 x 2) * = Kopi
Jumlah pohon karet 325 pohon/ha 0 = Lamtoro
Jumlah pohon kopi 864 pohon/ha

Jarakpagar (karet + kopi)
     
     
     
     
     

 = karet  = kopi
Keterangan:
Jarak dan batas 2 m
Jarak tanam karet dalam barisan 3 m
Jarak tanam karet antar barisan 14 m
Jarak tanam kopl dalam barisan 3 m
Jarak tanam kopi antar barisan 2 m
Jarak tanam kopti kekaret 4 m
Jumlah pohon karet 256 pohon/ha
Jumlah pohon kopt 896 pohon/ha


Jarak pagar (karet + cengkeh)
      
      
      
      
      
 = karet  = cengkeh
Keterangan:
Jarak dari batas ke barlsan karet 5 m
Jarak dari batas ke antar brisan 2 m
Jarak tanam karet dari barisan 3 m
Jarak tanam karet antar barisan 18 m
Jarak tanam cengkeh dalam barisan 3 m
Jarak tanam cengkeh antar barisan 5 m
Jarak tanam cengkch ke karet 6,5 m
Jarak tanam karet 192 pohon/ha
Jumlah tanam cengkeh 320 pohon/ha
Jarak pagar (karet + lada)
       
       
       
       
       
 = karet  = lada  = parit
Keterangan:
Jarak dari batas 2 m.
Jarak tanam dalam barisan 3 m
Jarak tanam karet antar ban'san 16 m
Jarak tanam lada dalam barisan 3 m
Jarak tanam lada antar ban'san 2 m
Jarak tanam lada ke pant 1,5 m
Jarak tanam karet ke parit 3 m
Lebar parit 0,5 m
Jumlah tanaman karet 224 pohon/ha
Jumlah tana.man lada 768 pohon/ha

Jarak pagar (Karet + kakao + pisang)

       
       
       
       
       

 = Karet  = Kakao  = pisang

Keterangan:
Jarak dari batas ke barisan kakao 2,5 m
Jarak dari batas ke antar barisan 2 m
Jarak tanam karet dalam barisan 3 m
Jarak tanam karet antar barisan 19 m
Jarak tanaini kakao dalam barisan "3 m
Jarak tanam kakao antar barisan 5 m
Jarak tanm pisang dalam barisan 3 m
Jarak tanam pisang ke kakao 2,5 m
Jarak tanam kakao ke karet 4,5 m
Jumlah tanaman karet 192 pohon/ha
Jamlah tanaman kakao 608 pohon/ha
Jumlah tanaman pisang 420 pohon/ha

18 Maret 2011

Koperasi di Indonesia

Koperasi merupakan wujud usaha lembaga/masyarakat dalam peningkatan stabilitas ekonomi. Koperasi juga berwujud organisasi yang merupakan suatu cara atau sistem hubungan kerja sama antara orang-orang yang mempunyai kepentingan yang sama antara orang-orang yang mempunyai kepentingan yang sama dan bermaksud mencapai tujuan yang ditetapkan bersama-sama dalam suatu wadah koperasi.

Sebagai organisasi koperasi mempunyai tujuan organisasi yang merupakan kumpulan dari tujuan-tujuan individu dari anggotanya, jadi tujuan koperasi sedapat mungkin harus mengacu dan memperjuangkan pemuasan tujuan individu anggotanya, dalam operasionalnya harus sinkron.

Selanjutnya dalam melaksanakan roda organisasinya koperasi harus tunduk pada tata nilai tertentu yang merupakan karakteristik koperasi tata nilai ini dapat kita baca di Undang-undang RI No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian terutama pasal 2 s/d 5, yang lazim disebut : Landasan Asas, Tujuan, Fungsi dan Peran serta Prinsip-prinsip koperasi. Penjelasannya sebagai berikut :  

LANDASAN DAN ASAS (Pasal 2)
Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan.

TUJUAN (Pasal 3)
Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

FUNGSI DAN PERAN (Pasal 4) Fungsi dan peran koperasi adalah :
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan dan sosialnya.
b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya
d. Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

PRINSIP - PRINSIP KOPERASI (Pasal 5)
1. Koperasi melaksanakan prinsip koperasi sebagai berikut :  
a. Keanggotaan bersifat suka rela dan terbuka  
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis  
c. Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota  
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal  
e. Kemandirian
2. Dalam mengembangkan koperasi, maka koperasi melaksanakan pula prinsip koperasi sebagai berikut :  
a. Pendidikan perkoperasian  
b. Kerjasama antar koperasi    

APA YANG MENJADI TUJUAN INDIVIDU KOPERASI :
Ada beberapa teori tujuan individu anggota koperasi dalam keikutsertaannya di organisasi koperasi antara lain Teori Kebutuhan.

AM. Maslow yang menyebutkan bahwa " Setiap Manusia Mempunyai Lima Kebutuhan Yang Berjenjang "
1. Kebutuhan Fisik 2. Kebutuhan Rasa Aman 3. Kebutuhan Bermasyarakat / Sosialisasi 4. Kebutuhan Penghargaan 5. Kebutuhan Aktualisasi Diri    Secara umum teori kebutuhan tersebut dapat dibagi menjadi dua : 1. Kebutuhan Fisik 2. Kebutuhan Rohani

Agar tujuan organisasi maupun tujuan individu dapat tercapai maka Manajemen Koperasi harus dilaksanakan dengan cara Tiga Pendekatan Kelembagaan / Tiga Wajah.
1. Koperasi sebagai lembaga organisasi ekonomi, artinya secara ekonomi koperasi harus :
a. Mempunyai kegiatan usaha yang berkaitan dengan kepentingan anggotanya
b. Memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
c. Dikelola secara layak, efisien, sehingga ada nilai tambah yang dapat dinikmati oleh koperasinya maupun oleh anggotanya.
d. Mempunyai aturan main yang jelas untuk mendukung keberhasilan usahanya, misalnya sistem dan prosedur manajemennya, akuntasinya dan sebagainya.
2. Koperasi sebagai lembaga organisasi kemasyarakatan/sosial, artinya dari aspek sosialnya koperasi harus :   *
Keanggotaan bersifat terbuka, tidak diskriminatif.
a. Pengelolaan bersifat terbuka terhadap anggotanya sebagai pemilik koperasi
b. Perlakuan yang adil terhadap anggotanya sesuai hak dan kewajibannya
c. Adanya suatu wadah/forum untuk menampung aspirasi anggota dan aspirasi tersebut harus didengarkan
d. Mempunyai aturan main yang jelas untuk mendukung keberhasilan demokrasi dalam pelaksanaan roda organisasi koperasi
3. Koperasi sebagai lembaga organisasi pendidikan, artinya koperasi harus :   *
Merupakan tempat pendidikan idiologi koperasi, berorganisasi dan berusaha/bisnis bagi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
a. Melaksanakan kegiatan khusus yang berkaitan dengan pendidikan anggotanya sesuai dengan kebutuhan
b. Memberikan kesempatan (promosi) kepada anggotanya sesuai dengan persyaratan untuk menduduki formasi jabatan yang ada di koperasi.
c. Mempunyai aturan main yang jelas untuk mendukung keberhasilan dibidang kependidikan/latihan

Sebagai organisasi koperasi yang bergerak dibidang usaha guna memuaskan kepentingan anggotanya, koperasi mempunyai 5 persyaratan yang harus dipenuhi koperasi :
1. Adanya orang/subyek hukum pendukung hak dan kewajiban.
2. Adanya pengelola, pengurus, direksi
3. Adanya harta kekayaan yang terpisah/equity (permodalan)
4. Adanya kegiatan
5. Adanya aturan main berdasarkan prinsip koperasi   

STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI
Untuk mewujudkan integrasi antar fungsi dan antar formasi jabatan/orang yang menjalankan roda organisasi koperasi ada struktur organisasi yang jelas tepat dan efisien, struktur organisasi dituangkan dalam peraturan yang jelas dan tegas di dalam anggaran dasar, anggaran rumah tangga dan peraturan lain.

PERANGKAT ORGANISASI KOPERASI      
Dalam Undang-undang RI No. 25 Tahun 1922 tentang Perkoperasian, bahwa perangkat organisasi terdiri dari :
1. RAPAT ANGGOTA (RA)
2. PENGURUS
3. PENGAWAS Ketiga perangkat organisasi koperasi tersebut maupun yang bukan yaitu manajer merupakan tim manajemen yang mempunyai ikatan kolektif dalam menjalankan fungsi organisasi