30 Maret 2011

Budi Daya Karet

Agar bisa diperoleh karet yang bermutu tinggi, maka faktor budidaya harus diperhatikan dengan baik. Sistem budidaya yang baik juga akan menghasilkan hasil panen yang tebih tinggi. Dengan dihasilakannya karet bermutu tinggi maka harga yang diperoleh juga akan tinggi. Beberapa faktor budidaya yang harus diperhatikan diantaranya sebagai berikut.

PEMILIHAN LOKASI
Karet akan baik pertumbuhannya jika ditanam di daerah yang memiliki ketinggian antara 0 400 m diatas permukaan laut, dengan kemiringan maksinium 45o j1ka ditanam di daerah yang memiliki ketingglan diatas 400 m dari permukaan laut, maka pertumbuhannya menjadi lambat. Apalagi jika tumbuh di ketinggian 600 m dari permukaan llaut dan tanahnya mulai kritis, hasil yang diperoleh sangat rendah dan mudah terjangkit penyakit meskipun dirawat dengan baik. Walaupun tanaman ini ditanam pada ketinggian antara 0-400 m dari permukaan laut kalau tanahnya bekas persawahan atau selalu tergenang air, maka pertumbuhannya tetap kurang memuaskan.
Dewasa ini pengembangan areal perkebunan karet, baik rakyat maupun besar, ditujukan pada jenis tanah podsolik merah kunting. Jenis tanah terutama dijumpal di 4 pulau terbesar di Indonesia, yaitu Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya. Tanah ini memiliki sifat asam, berpasir, mudah terjadi pencucian, liat, dan berombak. Selain itu, tanah podsolk merah kuming, memiliki daya menyimpanan air yang sangat rendah sehingga tidak mudah tergenang. Ditinjau dari kesuburannya, jenis tanah ini tergolong sangat rendah hingga rendah. Rendahnya tingkat kesuburan ini disebabkan karena tanah ini tergolong asam sehingga terjadi fiksasi hara hosfor ( P) oleh unsur aluminiurn (AL) dan besi (Fe).
Dianjurkan jangan menanam karet didaerah bekas hutan. Tanah bekas kebun karet dan bekas di turnbuhi alang alang akan leb1h baik, asalkan penjalaran akar tidak terhalang. Oleh karena itu, bila diperoleh cadas atau batu saat penanaman, sebaiknya lapisan itu disingkirkan atau di hancurkan.
Perkebunan karet sebaikanya terdapat pada satu area, jangan sampai. terpencar. Penyatuan areal ini dimaksudkan agar tanaman mudah di kontrol.
Tanama karet menghendaki daerah dengan curah hujan antara. 1.5004.000 mm per tahun dan merata sepangjang tahun, yang terbaik antara 2.5004.000 mm dengan 100 150 hari hujan.

PENGOLAHAN TANAH DAN PERESAPAN TANAM
Dalam penanaman karet dikenal dua istilah : replanting dan newplanting. Replanting merupakan penanaman ulang tanaman karet setelah tanaman yang lama dianggap tidak ekonomis lagi. Sedangkan Newplanting merupakan penanaman bukaan baru yang sebelumnya tidak ditanami karet.
Pengolahan tanah dan persiapan tanam kedua caranya tidak jauh berbeda, yang berbeda, hanya penebangan pohon lama dan pohon pohon besar atau alang alang. Persiapan tanam sebenamya merupakan perencanaan sebelum penanaman. Persiapan yang teliti akan mengurangi biaya dan pekerjaan.
Pengolahan tanah dimulai dari pembabatan pohon pohon yang tumbuh. Pembabatan dilakukan dengan cara manual untuk kebun yang tidak luas dan cara mekanik yang sangat luas. Untuk kebun yang luas penggunaan mesin pembabat pohon dan traktor lebih ekonomis dibanding tenaga manusia yang banyak. Setelah itu, pohon pohon tersebut dikenakan lalu dibakar atau dibuat kayu bakar. Jika diadakan replanting, pohon karet yang ditebang digunakan untuk kayu bakar dirumah pengasapan dan tidak menutup kemungkainan untuk penggunaan lain.
Setelah pohon dan alang alang dibabat dan dibakar, tanah dibongkar dengan cangkul atau traktor hingga sisa-sisa akar terangkat. Bersihkan sisa sisa akar, rizoma alang alang, ranting dan batuan yang besar karena dapat menghalangi pertumbuhan tanaman karet. Alang alang bisa dibasmi dengan herbisida. Pemberian herbisida dilakukan 4 5 kali hingga alang alang benar-benar mati. Setiap kali diberikan herbisida yang dipakai sebanyak 2.000 liter per ha. Untuk membasmi sisa penyakit sisa akar dapat digunakan fungisida. Kayu kayu pohon yang tidak bisa dibakar atau digunakan sebaiknya disemprot dengan natrium arserift. Pemberian bahan Kimia ini dilakukan dengan cara diletakka pada kayu yang telah dikelupas kulitnya. Selesai dibersihkan, tanah dibiarkan hingga alang alang benar-benar tidak tumbuh lagi.
Biasanya tanah kebun tidak semuanya datar, ada yang berbukit bukit. Tanah yang memiliki kemiringan di atas 10o hendaknya di buat teras. Lebar teras mininial 1,5 m. jarak antara teras yang satu dengan yang lain 7 m untuk jarak tanam (7x3) m. agar jaraknya merata, hendaknya digunakan waterpas. Pada kemiringan yang sama dibuat satu teras. Jika teras semakin melebar sebaiknya dibuat teras anakan dengan jarak tidak lebih dari setengah lebar teras.
Pembuatan teras dilakukan dengan cara menggali tanah yang landai kedalam. Tanah galian ini diuruk dibagian bawahnya hingga terbentuk teras. Pembuatan teras dimaksudkan agar tanah tidak mudah tererosi.
Pada tanah yang landai biasanya hanya dibuatkan rorak. Rorak ini berguna sebagai pencegah erosi dan sebagai saluran air. Perlu diperhatikan rorak ataiu saluran air ini jangan sampai memiliki kemiringan allran yang tajam karena akan menyebabkan tanah mengalami erost atau longsor tanah. Jenis saturan ini. lamnya. adalah saluran penguras dan saluran pinggiran jalan. Saluran pingiran jalan dibuat sesuai dengan bentuk kerniningan j atan. Sebaiknya saluran disemen untuk mengurangi tedadinya erosi.
Kebun karet memerlukan jalan untuk lancarnya pengawasan dan pekerjaan. Pada tanaman replatin, jalan yang lama masih bisa dipakai, tetapi harus diperbaiki. Jenis jalan yang dibuat areal kebun karet adalah jalan utama, jalan produksi, jalan antar blok, jalan control, dan jalan pengangkutan lateks.
Pembuatan jalan direncanakan dan pembuatan tesas kontur, tetapi tidak diwaterpas. Pembuatan jalan harus direncanakan sebaik baiknya dengan menyesuaikan kemudahan angkutan lateks dari kebun ketempat pengolahan. Pembuatan jalan tidak boleh langsung menaik jika tanahnya berbukit bukit. Menaiknya jalan tidak boleh sama untuk jarak yang menaik panjang. Oleh karena itu, sebaiknya jalan diatur sedemikian rupa agar tidak menaik, misalnya menaik terus 1 m setiap 50 meter. Jadi untuk panjang jalan 1 km akan menaik hingga 20 m jalan seperti ini tidak baik karena akan menyebabkan kecelakaan yang fatal. Tinggti penaikan jalan harus beragam sesuai lekuk tanahnya. Pada pembuatan jalan tanah ukuran tidak boleh dipakai. kemiringan jalan harus landai kedalam.


MANFAAT KARET
a. Manfaat Karet Alam
Karet alam banyak digunakan dalam industri industri barang. Umumnya alat alat yang dibuat dari karet alam sangat berguna bagi kehidupan sehari hari maupun dalam usaha industri seperti mesin mesin penggerak.
Barang yang dapat dibuat dari karet alam antara lain aneka ban kendaraan (dari sepeda, motor, mobil ,traktor, hingga pesawat terbang), sepatu karet, sabuk penggerak mesin besar dan mesin kecil, pipa karet, kabel, isolator, dan baha bahan pembungkus logam.
Bahan baku karet banyak digunakan untuk membuat perlengkapan seperti sekat atau tahanan alat alat penghubung dan penahan getaran, misalnya shock absorbers. Karet bisa juga dipakai untuk tahanan dudukan mesin. Pemakaian lapisan karet pada pintu, kaca pintu, kaca mobil, dan pada alat alat lain membuat pintu terpasang kuat dan tahan getaran serta tidak tembus air. Dalam pembuatan jembatan sebagai penahan getaran juga di gunakan karet.
Baha karet yang diperkuat dengan benang benang sehingga cukup kuat, elastis, dan tidak menimbulkan suara yang berisik dapat dipakai sebagai tali kipas mesin. Sambungan pipa minyak, pipa air, pipa udara, dan macam macam, oil seals banyak juga menggunakan bahan baku karet, walaupun kini ada yang menggunakan bahan plastik.
Bangunan bangunan besar semakin banyak menggunakan bahan karet. Bagian¬-bagian ruang atau peralatan peralatan yang terdapat didalamnya banyak yang dibuat dari bahan ini. Alas lantai dari karet dapat dibentuk dengan bermacam¬-macam warna dan desain yang menarik.
Tambang tambang besar yang mengolah bijih besi dan batu bara menggunakan belt yang sangat panjang untuk pengangkutan. Belt ini pun terbuat dari karet. Pabrik pabrik juga menggunkan berbagai macam belt untuk power transmission belt, pengangkutan hasil, keperluan lain.
Alat alat rumah tangga dan kantor seperti kursi, lem perekat barang, slang air, kasur busa, serta peralatan tulis menulis seperti karet penghapus menggunakan jasa karet sebagai bahan pembuat. Beberapa alat olah raga seperti bermacam¬-macam bola maupun peralatan permainan juga menggunakan bahan karet.
Peralatan dan kendaraan perangpun banyak yang bagian bagiannya dibuat dari karet, misalnya pesawat tempur, tank. Panser berlapis baja, truk truk besar dan jeep. Dengan demikian, secara tidak langsung karet berjasa besar dalam keamanan dan pertahanan suatu Negara. Tak heran bila banyak pemeriniah Negara yang menimbun karet alam (strategic stock pile) seperti terjadi dibeberapa Negara maju.
Sebagai pencegah lecet atau rusaknva kulit dan kuku ternak karena lantai semen yang keras maka alas lantai dibuat dari karet dan sekarang banyak digunakan dipeternakan besar. Alas lantai dari karet ini mudah dibersihkan dan cukup menyehatkan ternak seperti sapi atau kerbau.

b. Manfaat karet sintetis


Karena memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh karet alam, maka dalam pembuatan beberapa jenis barang banyak digunakan bahan baku karet sintetis.
Jenis NBR (nytrile butadlene rubber) yang memiliki ketahanan tinggi terhadap minyak bisa digunakan dalam pembuatan pipa karet untuk bensin dan minyak, membran, seal, gasket, serta barang lain yang banyak dipakai untuk peralatan kendaraan bermotor atau industri gas.
Jenis CR (Chloroprene Rubber) yang tahan terhadap nyala api banyak digunakan dalam pembuatan pipa karet, pembungkus, kabel, seal, gasket, dan sabuk pengangkut. Perekat kadang kadang dibuat dengan menggunakan jenis CR tertentu.
Sifat kedap terhadap gas yang dimiliki oleh jenis IIR dapat dimanfaatkan untuk pembuatan ban kendaraan bermotor, juga pembalut kawat 1istrik, serta pelapis bagian dalam tangki penyimpan lemak atau minyak. Jenis IIR juga dapat di manfaatkan untuk pembuatan kabel listrik.
Sebenarnya manfaat karet bagi kehidupan manusia jauh lebih banyak dari pada yang telah diuraikan diatas. Karet memiliki pengaruh besar terhadap bidang transportasi, komunikast, industri, pendidikan, kesehatan, hiburan, dan banyak bidang kehidupan manusia. Manfaat secara tak langsungpun banyak yang dapat diperoleh dari barang yang di buat dari bahan karet.

PENANAMAN
1. Sistim penanaman karet
Penaman karet harus direncanakan sebaik baiknya. Untuk mendapatkan hasil yang baik diperlukan sistem penanaman yang sesuai. Ada dua sistem penanaman karet, yaitu sistem monokultur dan sistem tumpang sari.
a. Sistem tumpang sari
Penanaman dengan sistem ini tumpang sari harus direncanakan dari semula. Jarak tanaman harus sesuai, kalau tidak akan menyebabkan tanaman terlalu rapat. Akibatnya, akan terjadi persaingan penyerapan unsur hara.
Dalam penanaman terdapat beberapa istilah jarak tanam, yaitu jarak segitiga, bujur sangkar, pagar, jalanan, dan tidak teratur. Jarak pagar dan jalanan disiapkan untuk sistim penanaman tumpang sari.
Dengan jarak jalanan akan diperoleh tanaman yang pertumbuhan dan produksinya baik. Hal ini disebabkan karena penyinaran matahari terjadi dengan sempurna. Pada sistem ini juga ditanam tanaman pelindung, misalnya lamtoro.
Sistem penanaman dengan sistem tumpang sari dan monokultur. Juga sistem penanamannya tumpang sari, maka jarak tanam di dalam barisan tanaman dibuat rapat dan jarak tanam antar barisan dibuat renggang, yang terpenting adalah penyinaran matahari bisa terjadi dengan semparna.
Berikut ini beberapa contoh sistem penanaman tumpang sari dengan jarak jalanan dan pagar.



Jalanan (karet + kopi + lamtoro)

* * x * x
* * * * *
* 0 * * 0 * *
* * * * *
x * x * x
* * * * *
* 0 * * 0 * *
* * * * *
x * x * x

Keterangan:
Jarak tanam karet (8 x 4)m x = Karet
Jarak tanam kopi (2 x 2) * = Kopi
Jumlah pohon karet 325 pohon/ha 0 = Lamtoro
Jumlah pohon kopi 864 pohon/ha

Jarakpagar (karet + kopi)
     
     
     
     
     

 = karet  = kopi
Keterangan:
Jarak dan batas 2 m
Jarak tanam karet dalam barisan 3 m
Jarak tanam karet antar barisan 14 m
Jarak tanam kopl dalam barisan 3 m
Jarak tanam kopi antar barisan 2 m
Jarak tanam kopti kekaret 4 m
Jumlah pohon karet 256 pohon/ha
Jumlah pohon kopt 896 pohon/ha


Jarak pagar (karet + cengkeh)
      
      
      
      
      
 = karet  = cengkeh
Keterangan:
Jarak dari batas ke barlsan karet 5 m
Jarak dari batas ke antar brisan 2 m
Jarak tanam karet dari barisan 3 m
Jarak tanam karet antar barisan 18 m
Jarak tanam cengkeh dalam barisan 3 m
Jarak tanam cengkeh antar barisan 5 m
Jarak tanam cengkch ke karet 6,5 m
Jarak tanam karet 192 pohon/ha
Jumlah tanam cengkeh 320 pohon/ha
Jarak pagar (karet + lada)
       
       
       
       
       
 = karet  = lada  = parit
Keterangan:
Jarak dari batas 2 m.
Jarak tanam dalam barisan 3 m
Jarak tanam karet antar ban'san 16 m
Jarak tanam lada dalam barisan 3 m
Jarak tanam lada antar ban'san 2 m
Jarak tanam lada ke pant 1,5 m
Jarak tanam karet ke parit 3 m
Lebar parit 0,5 m
Jumlah tanaman karet 224 pohon/ha
Jumlah tana.man lada 768 pohon/ha

Jarak pagar (Karet + kakao + pisang)

       
       
       
       
       

 = Karet  = Kakao  = pisang

Keterangan:
Jarak dari batas ke barisan kakao 2,5 m
Jarak dari batas ke antar barisan 2 m
Jarak tanam karet dalam barisan 3 m
Jarak tanam karet antar barisan 19 m
Jarak tanaini kakao dalam barisan "3 m
Jarak tanam kakao antar barisan 5 m
Jarak tanm pisang dalam barisan 3 m
Jarak tanam pisang ke kakao 2,5 m
Jarak tanam kakao ke karet 4,5 m
Jumlah tanaman karet 192 pohon/ha
Jamlah tanaman kakao 608 pohon/ha
Jumlah tanaman pisang 420 pohon/ha

0 komentar:

Posting Komentar